Senin, 08 Agustus 2016

Makna dan Kisah Pembunuhan Pertama di Muka Bumi

Makna dan Hikmah Kisah Pembunuhan Habil oleh Qabil. Analogi Agama Samawi. dan Perbandingan 3 Agama

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ بْنَىْ ءَادَمَ بِا لْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَا نًا فَتُقُبِّلْ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْأَخَرِقَالَ لَأَ قْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ (Al-Ma’idah[5] : 27)
“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenar-benarnya kepadamerekatentang kisah kedua putra nabi Adam1, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil/Abel) diterima dan dari yang lain (Qabil/Cain)tidak diterima. Dia (Qabil/Cain) berkata, ‘Sesunggu, aku pasti membunuhmu!’ Dia(Habil/Abel) berkata ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertaqwa”
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Kita sudah tahu mungkin sudah hafal kisah Qabil dan Habil. Habil / Abel dan Qabil / Cain adalah anak pasangan pertama di bumi, yaitu Adam dan Hawa / Eve. Hawa mengandung Habil dengan Labuda, Qabil dengan Iqlimah. Habil adalah Pria yang gagah, tampan, dan baik hati, dia seorang Penggembala. Qabil adalah Pria yang gagah, ahli ekonom, dan temprament, dia seorang Petani. Iqlimah adalah seorang Wanita yang sangat cantik, dan baik hati, keseharian dia membantu sang ibu menjadi pemetik buah. Labuda adalah seorang Wanita yang kurang cantik dibandingkan Iqlimah, baik hati, keseharian dia melayani kedua kakanya dan ayahnya memasak dan menyajikan masakan.
Saya disini akan membahas Pembunuhan pertama dimuka bumi dengan analogi Agama Safawi yang berjidul “Makna dan Hikmah Kisah Pembunuhan Habil oleh Qabil. Analogi Agama sawafi. dan Perbandingan 3 Agama”. saya akan menceritakan secara terperinci dan kenarik kesimpulan dari 3 agama (Islam, Nasrani, Yahudi) secara berimbang tanpa ada pemberatan dalil yang memihak kepada salah satu pihak
Awal – Akhir Kisah Anak Adam As.
Habil merupakan Anak yang paling disayang oleh Adam dan Hawa, sedangkan Qabil tidak terlalu disayang karena mereka berpikiran bahwa Qabil bisa lebih dewasa karena Ia anak sulung, sedangkan Habil adalah anak ke tiga dan anak anak bungsu laki-laki mereka. Qabil merasa iri hati terhadap saudara laki-lakinya yakni Habil. Padahal Adam dan Hawa sudah bersungguh-sungguh dalam membina rumah tangga dan mengurus anaknya karena sudah diarahkan oleh Allah azza wa jalla. Allah itu Adil, maka Allah mengajarkan kepada Adam untuk berlaku adil terhadap setiap makhluk ciptaan Allah azza wa jalla.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Tidak terasa oleh sebuah keluarga pertama dibumi. Habil Qabil Iqlimah Labuda telah bertumbuh menjadi manusia dewasa yang siap membangun rumah tangga. Seketika itu Allah Memerintahkan Adam untuk Mengawinkan anak-anaknya yang saling bersalingan antara Habil dengan Iqlimah, Qabil dengan Labuda agar keturunan adam semakin banyak. Maka Adam pun memberitahu Hawa tentang perintah itu, lalu hawa pun menghendaki perintah Tuhan itu. Pada malam harinya berkumpulah sebuah keluarga kecil itu dan Adam menceritakan panjang lebar tentang perintah itu, Habil Iqlimah dan Labuda menghendaki perintah itu, tetapi Qabil menolak, ia berkata “Aku tidak menghendaki perintah itu, kenapa kenapa saya harus mengawini Labuda? Aku tidak mau, yang aku mau adalah Iqlimah!!!”
Semenjak kejadian itu Adam terpukul hatinya, dan tidak membahas masalah itu lagi. Seketika Allah memerintahkan kepada Adam agar kedua putranya melakukan suatu Kurban, dan barang siapa yang kurbanya di terima maka Ia termaksud dengan orang yang bertaqwa. Lalu Adam memerintahkan kepada kedua putranya untuk berkurban. Lalu diberilah waktu kepada kedua putranya selama seminggu untuk mempersiapkan apa-apa yang akan dikurbankan. Seminggu telah berlalu. Qabil dan Habil pun bersiap untuk meletakkan kurbannya. Qabil mempersembahkan Hasil tani yang kurang bagus dikarenakan nilai ekonomisnya, jika ia memberika yang bagus maka dia tidakakan mendapatkan hasil jerih payahnya. Sedangkan Habil memberikan seekor Kambing yang gemuk besar dan yang paling dicintai oleh Habil karena ia telah memiliki rasa kecintaan dan keserahan diri kepada sang Khaliq. Kurban Habil terangkat kelangit dan masuk ke Arsy, sedangkan Kurban Qabil terbakar karena kilat yang menyambar kurbannya. Ketika melihat kurbanya terbakar dan Kurban Adiknya diangkat oleh tuhan, Muka Qabil mulai memuram dan rasa Iri dan Dengki yang ia pendam dalam hatinya memuncak. Qabil berkata “Aku pasti akan membunuhmu!”, Habil menjawab dengan lunak“Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang beriman”. Hati Qabil semakin memuncak dan ia meninggalkan adiknya dan kurbanya yang labatlaun habis terbakar.
Semenjak itu Qabil memikirkan usaha-usaha untuk melenyapkan adiknya Habil. Tibalah Iblis membisiki Qabil, dan Qabil pun mendapatkan cara untuk melenyapkan Adiknya dan ia pun tertawa terbahak sendiri memikirkan rencana busuk itu.
Pada siang hari, saat Qabil dan Habil sedang beristirahat dibawah pohon rindang, terbelsit niat buruk Qabil terhadap Habil. Dan Qabil berkata “Marilah kita pergi ke tengah ladang”, habil menyutujui dengan isyarat bangun dari duduknya dan mengangguk. Setelah mereka di tengah ladang. Qabil mengambil batu besar dan Habil bertanya “Hendak mau diapakan itu batu besar wahai kaka?”, “ini akan mengantarkanmu bertemu dengan tuhan!” balas Qabil,lalu Qabil menghantamkan batu itu kepada kepala sang adiknya dan tumpahlah darah pertama di muka bumi ini.
Sekitar 2 menit ia merasa puas, dan setelah itu dia menatapi jasad adiknya yang bersimbah dara. Ketika Allah merlihat peristiwa itu, Allah meneteskan air matanya dan mengirim dua malaikatnya agar berubah bentuk menjadi gagak. Kedua gagak itu pun turun dihadapan Qabil, dan mereka bertikai satu sama lain dan ia melihat seekor gagak yang satunya sedang menguburkan jasad gagak yang lainya. Insting jahat sang Qabil keluar,dan ia membuat lubang dan menguburkan Adiknya didalamnya. Dan ditutupilah oleh jerami-jerami yang kering agar jejak pembunuhan ia tidak terlacak.
Pada sore harinya, tepatnya menjelang malam, saat mereka hendak makan malam. Sang ayah gunndah karena Habil tak kunjung datang. Ia menanyakan kepada Qabil “Dimana Habil, Adikmu?”, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adiku?” balas Qabil kepada ayahnya. Dan Adam mencarinya diladang dan menemui jasad sang anak tercinta, dan ia memanggil Qabil dan ia mengutuk perbuatan Qabil, lalu Qabil menyatakan semua adalah salah Habil bukan Qabil. Adam pun tetap mengutuk Qabil atas perbuatanya kepada Adiknya.
Kesimpulan dari redaksi 3 sudut pandang (Islam, Nasrani, dan Yahudi)
Dari sudut pandang Yahudi:
Menurut kaum Yahudi, peristiwa pembunuhan sang Putra Adam dikarenakan rasa iri Cain terhadap perilaku tuhan kepada adiknya Abel, Kurban Cain tidak diterima sedangkan Abel di terima, peristiwa itu menumbuhakan kecemburuan Sosial antara Qabil dengan Habil yang mengakibatkan iri hati dipihak Qabil.
Dari sudut pandang Nasrani:
Menurut Alkitab, Peristiwa tersebut telah diceritakan pada kitab Perjanjian Lama Surat Kejadian Pasal 4 bab 3-12. Kesimpulan dari ayat tersebut dapat di tarikkesimpulan bahwa yang menyebabkan tumpahnya darah pertama dimuka bumi ini adalah oleh rasa iri dengki yang meluap karena kurban Cain tidak diterima oleh sang Bapa di Edn, sedangkan Abel diterima. Walaupun masalah yang pokok permasalahan dia adalah seorang wanita. Tetapi dalam ayat tersebut tidak di bahas.
Dari sudut pandang Islam:
Pada surat yang berada di awal adalah surat Al-ma’idah ayat 27, dan Dari Ibnu Mas’ud ra., Rasulullah SAWW berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Tiap-tiap jiwa yang terbunuh dengn penganiayaan, maka putra Adam yang pertama (Qabil), mendapat bagian dari dosa penumpahan darah, karena dialah orang pertama yang melakukan pembunuhan.” (HR Bukhari dan Muslim). Dilihat dari Hadits dan Ayat Al-Quran. Maka Syarat menentukan sesuatu telah dipenuhi yakni Dalil Naqly. Karena sudah jelas terpampang bahwa Qabil itu membunuh sang adiknya karena rasa Iri dan Dengki yang ia pendam dan akhirnya meluap karena Kurbannya tidak diterima oleh Allah Azza Wa Jalla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar